Mencoba Normal Baru

Hampir genap setengah tahun pandemi Virus Covid-19 menerpa negara di dunia tidak terkecuali Indonesia. Pandemi ini tentunya mengurangi aktivitas gerak bagi khalayak ramai. Setiap hari harus mengendalikan diri untuk memenjarakan diri di dalam rumah. Isolasi mandiri bukan lantara menjadi pembawa virus berbahaya tetapi menjadi pembawa kebaikan bagi sesama.

Dusun Merapisari termasuk masyarakatnya sejak Hari Ulang Tahun ke 66 pada April silam sudah menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi penyebaran Virus Covid-19. Mulai dari menggunakan alat pelindung diri yang terdiri dari masker, sepatu boot, jas hujan, face shield dan cairan sabun atau hand sanitizer. Kebiasaan menerapkan protokol kesehatan juga dilakukan bagi sebagian masyarakat Dusun Merapisari yang sedang dalam perantauan. Untuk tidak menjadi pembawa virus berbahaya ini tentunya para perantau disarankan tidak pulang ke kampung halaman sampai pada kondisi dan keputusan resmi yang baru dari Pemerintah Pusat.

Dusun Merapisari sendiri masuk pada area hijau (green zone) untuk peyebaran dan kasus Covid-19. Lantaran memang tidak terjadi kasus positif bagi sebagian masyarakatnya. Namun tetap saja diperlukan tindakan untuk meminimalisir lagi akan adanya kasus baru Virus Covid-19. Sebagian perantau yang pulang ke kampung halaman wajib lapor ke pejabat setempat dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Bukan hanya itu, Dusun Merapisari juga mendirikan portal jaga untuk akses keluar masuk masyarakat berupa tenda di depan pintu masuk menuju Dusun Merapisari. Portal jaga ini tentunya menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Mulai dari jaga bergilir hingga pada tersedianya alat pendeteksi suhu dan penyemprot disinfektan untuk kendaraan yang lewat.

Dua bulan berlalu pasca hari Syukur Agung Dusun Merapisari, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menginstruksikan untuk pemberlakuan normal baru. Dusun Merapisari yang merupakan area hijau (green zone) memberlakukan kehidupan normal baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Dapat dijumpai ibu-ibu yang berbelanja pagi hari di tukang sayur mengenakan masker kain. Lalu depan rumah tangga masyarakat Dusun Merapisari ada tempat cuci tangan sederhana. Bentuk kegiatan normal baru Dusun Merapisari juga ditandai dengan berbagai aktivitas olahraga  yang muncul musiman. Bocah-bocah kecil akan bermain sepeda dengan tentangga mereka berkeliling dusun. Merasa mengasikan! Orang-orang dewasanya ada kesibukan yang tidak mau kalah. Bermain olahraga Voli Lapangan. Meminjam lapangan yang ada di Sekolah Menengah Pertama Pendowo Ngablak untuk dijadikan tempat olahraga.

Bermain Voli Lapangan ini membangkitkan kerekatan satu sama lain, membangun kekeluargaan untuk tetap bersama-sama. Bentuk kegiatan normal baru lainnya uga dapat diketemukan pada akhir pekan. Lomba Layangan! Iya Lomba yang diadakan pasca normal baru ini membangun sinergi positif bagi masyarakat Dusun Merapisari untuk tetap guyup rukun dan beradaptasi dengan kondisi baru. Untuk kegiatan lain seperti bertani, berternak dan berdagang, masyarakat Dusun Merapisari sudah membiasakan diri menjalani normal baru.

Normal baru tentunya bagi sebagian orang menjadi risih dan kurang enak, tetapi itulah yang terbaik. Normal baru menjadi bagian yang harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Normal baru sendiri membangun jembatan kekeluargaan bagi sesama terutama bagi masyarakat Dusun Merapisari. Normal baru menjadi alasan terbaik untuk memperbaiki kehidupan yang sebelumnya dikerecoki oleh wabah Covid-19. Beroptimis bahwa normal baru akan membuahkan normal-baru lainnya yang tentunya berdampak positif.

Sekian. ***

Salam Rahayu!

TATA TITI TENTREM KERTO RAHARJO GEMAH RIPAH LOH JINAWI

Penulis: Andreas Suranto

Tinggalkan komentar